Ndumma Socratez Sofyan Yoman, Ketua Umum Badan pelayan Pusat persekutuan Gereja-Gereja Baptis Papua (doc.sbp) |
GAMPB - Persoalan gereja Baptis rupanya
belum sepenuhnya dirampung, jika sebelumnya kubu Perinus Kogoya mengklaim
bahwa ada kesepakan dengan kubu Socratez untuk menggelar kongres bersatu dan
mendapat dukungan dari 258 gereja Baptis di Papua ternyata kembali dimentahkan
oleh Socratez yang mengatakan bahwa wakil ketua satu Manus Morip yang mewakili
Kubunya telah diberhentikan dari organisasi sejak 8 0ktober kemarin.
Selama ini tidak bicara karena ini persolana internal
“saya memilih diam namun saya tidak bisa biarkan Kebohonngan apalagia ada klaim
258 gereja setuju untuk kongres bersama”. ikatan Ndumma Socrates Sofyan Yoman
yang di temui salah satu koran lokal Jayapura
di ruang kerja Kantor Badan Pelayan Pusat Persekutuan gereja-gereja Baptis
Papua, padang Bulang Itawaku Purom.
Dirinya menganggap pernyataan dalam pemberitaan
sebelumnya adalah sepihak karena bila melakukan kongres yang sifatnya darurat
maka harus ada desakan dari 309 gereja Baptis yang harus disetujui 2/3 lebih
anggotanya.
Saat ini tak ada desakan yang lebih, dan lebih
pada iterfensi pemerintah dari Bupati Lani Jaya. Prinsip lain adalah
gereja Baptis tak ada kaitan dengan pemerintah atau negara jadi pemerintah tak
punya kewenangan mengatur gereja Baptis dan ini berlaku di 121 negara.
Lalu mengklaim yang datang adalah gembala pada
hal dalam prinsip gereja Baptis yang seharusnya jemaat bukan Gembala. “
Jadi bukan gembala kumpul lalu buat kongres tapi seharusnya jemaat”; tuturnya.
Disini Socrates hanya mengakui kongres akan di
lakukan tahun 2017, di Tiom. Lani Jaya karena kesepakatan hampir 309
Gereja. Ia juga memminta agar pemerintah tidak menginterfensi. Kalau mengatakan
258 gereja saya pikir tidak sebab yang datang adalah gembala yang dikumpulkan
oleh Bupati, seluruh SKPD dan Kadistrik”.
Disinggung soal menyatukan dua Kubu, kata Yoman hal
tersebut sudah pernah digagas dua kali tahun 2007 kedua belah pihak
dipertemukan dan difasilitasi oleh Dirjen kementrian Agama dan disepakati
lakukan kongres luar biasa dua minggu setelah pertemuan tersebut dengan
meninggalkan kongres Wamena dan konggres Jayapura namun niat tersebut
ditolak oleh kubu Perinus. Lalu tahun 2010 inisiatif pemuda Baptis juga
berjalan.
“saya tegas katakan menolak ini dan konggres tetap
dilakukan tahun 2017 di Tiom. Saya menganggap ini rekayasa yang dilakukan orang
pihak tertentu dan saya tahu dibalik semua ini”; kata Socratez
Socratez juga menjelaskan soal lamanya kepemimpinan
yang ternyata dilakukan AD/ART gereja Baptis telah diamandemen tahun 2007
lalu. Hasil amandemen tersebut adalah kepemimpinan gereja Baptis yang dulunya 4
tahun kini menjadi 5 tahun termasuk dari dua periode bisa mennjadi tiga
periode.
Amademen ini kata Yoman yang baru dilaksanakan tahun
2012 kemarin.
Ini periode pertama saya dan masih bisa dua periode
lagi, saya juga sangat siap jika dalam konggres 2017 dari 209 Jemaat
meminta untuk meletakan jabatan. Saya siap sebab ada beberapa kader yang
sudah saya siapkan dan dari dua kubu ini saya pikir umat tetap menerima
pelayanan karena ini menyangkut gereja;pungkasnya.
Sebenarnya yang kami takutkan hanyalah adanya intervensi
pemerintah dan saya tau siapa yang bermain di belakang saat ini; Kata Yoman
Sumber: Suarabaptispapua.com
0 Response to "Socratez: Kongres Resmi Akan Dilaksanakan Tahun 2017"
Posting Komentar